Majene,Kabarbarunusantara.Com-Kabupaten Majene memiliki banyak destinasi wisata yang cukup menarik, salah satunya objek wisata alam Air Panas makula Limboro yang berlokasi di Desa Limboro Rambu-Rambu, Kecamatan Sendana,Kabupaten Majene,Sulbar.
Dengan nuansa hutan yang masih asri dan rimbun oleh pepohonan beserta bebatuan besar di sekelilingnya, serta dihiasi dengan gemercik suara air mengalir membuat tempat ini mampu memberikan ketenangan wisatawan yang berkunjung.
Namun sayang, objek wisata air panas ini kurang tersentuh oleh pembangunan pemerintah baik daerah ataupun pusat, sehingga objek wisata ini sepi pengunjung.
Saharuddin,Kepala Desa Limboro mengatakan,obyek wisata air makula diabaikan bahkan menyesalkan kondisi bangunan kamar mandi todal layak pakai,ditambah lagi kolam menampung air panas di lokasi sudah terlihat agak rapuh karena tidak diurus.
“Sedangkan untuk sumber mata air panas yang lainnya,hanya dikelilingi dengan pagar bambu seadanya dibuat oleh warga yang mengelola,” kata Sahruddin saat dihubungi melalui via telpon,selasa (4/6/23).
Ia menjelaskan, umumnya tujuan wisatawan yang berkunjung untuk berenang dan menikmati air panas. Namun, di tempat wisata air panas ini, belum mempunyai fasilitas
Pengdukung untuk wisatawan dari luar daerah,seperti halnya tempat wisata air panas lainnya.“Kurangnya fasilitas yang ada, membuat wisatawan lokal berkunjung sedikit merasa kecewa.” jelas Unddin,sebutan lain Saharuddin.
Selain itu, pengunjung merasa sedikit kecewa ketika datang ke sini,” ujarnya.
Ia pun menyayangkan minimnya fasilitas yang ada, terlebih tidak adanya kolam berenang guna menampung air untuk kebutuhan wisatawan.
“Padahal wisata pemandian air panas ini merupakan salah satu potensi yang sangat bagus. Apabila dikembangkan,bisa memdatangkan PAD asli Daerah, ini kan menjadi salah satu wisata terbaik di Kabupaten Majene,” imbuhnya.
Ia pun menambahkan, sebenarnya nama air panas makula limboro ini sudah banyak dikenal oleh masyarakat luas. Namun karena kondisi dan fasilitasnya yang kurang memadai, memaksa wisatawan mengurungkan niatnya untuk berkunjung kembali,di tambah lagi jalan untuk menuju ke lokasi sangat parah,bahkan jika musim
“Saat saya berbincang dengan para pengelola,nampaknya mereka sudah berupaya untuk pengelolaan wisata air panas ini, namun kemudian tidak ada dukungan yang maksimal,baik dari pemerintah daerah maupun Pemerintah pusat,” ucapnya.
Sementara Mahmud, salah seorang pedagang yang biasa melewati lokasi wisata mengatakan, jika Makula di Limboro merupakan daerah yang asri, namun lantaran tidak adanya perhatian dari pemerintah mengakibatkan kondisinya tampak kurang baik,sehingga tidak bisa mendatanh PAD di sektor parwisata.
Mahmud berharap, pemerintah terkait bisa memberikan jalan keluar atas kurangnya fasilitas yang ada di lokasi wisata air panas,guna membantu perekonomian warga sekitar.
Menurut Mahmud, wisata ini hanya akan ramai pengunjung pada akhir pekan, sedangkan hari lainnya terbilang sangat sepi.“Hari Sabtu, hari Minggu rame. ,” ujarnya.
Lebih jauh Mahmud mengungkapkan, jika wisata lokal sangat membutuhkan perhatian pemerintah, baik Pemerintah Daerah ataupun Pemerintah Pusat.Hal itu demi menjawab banyaknya pertanyaan pengunjung yang sering disampaikan padanya.
“Mudah-mudahan saja Pemerintah bisa memperhatikan wisata air panas Limboro ini,
” tutupnya. (Whd)