MAJENE,KBN.Com – Wakil Presiden Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Dunia, Komjen Pol (purn) Dr. Syafruddin Kambo, M.Si menekankan, pengurus dan anggota DMDI Indonesia harus kompak. Soliditas anggota akan membawa DMDI menjadi pelopor perubahan peradaban dunia.
“Indonesia memiliki potensi yang besar. Indonesia harus jadi kiblat baru peradaban dunia. Dari Barat kita ubah ke Indonesia,” kata Syafruddin Kambo dalam sambutan pada acara pelantikan pengurus DMDI Provinsi Sulawesi Barat, di Majene, Sabtu (6/7).
Pada pelantikan ini, juga hadir Ketua DMDI Indonesia, Saud Aldi Al Idrus. Dewan Pembina DMDI, Mayjen Pol (purn) Mas Guntur Laupe, Mayjen Pol (purn) Nandang, Mayjen Pol (purn) M. Nur dan Brigjen Pol Dr. Awal Chaeruddin. PJ Gubernur Sulbar Dr. Bahtiar Baharuddin juga hadir bersama jajarannya. Ketua DMDI Polewali Mandar, Bebas Manggazali.
Syafruddin menambahkan, peradaban harus dibangun dengan keseimbangan. “Peradaban akan menginggalkan warisan untuk generasi berikutnya. Banyak organisasi Islam di dunia yang dibangun dengan misi dan visi yang bagus namun tidak jalan karena anggotanya tidak kompak,” kata Syafruddin mengingatkan.
DMDI adalah pintu untuk membuat perubahan. Para anggota dan pengurus harus kreatif dan memiliki ide besar untuk membangun kemajuan bangsa. “Saya mengapresiasi dengan terbentuknya kepengurusan DMDI Sulbar,” jelas Syafruddin.
Dengan keunggulan demografi dan jumlah sumber daya manusia yang besar, Indonesia punya kesempatan mendapatkan generasi emas. “Kuncinya sekali lagi keseimbangan. Dunia pendidikan, dan teknologi harus sejalan dikembangkan,” tegasnya.
Saud menambahkan, pelantikan pengurus DMDI Sulbar ini bukan cuma gagah-gagahan. “Kita harus bekerja keras membangun bangsa lewat DMDI,” kata Saud.
Saat ini DMDI sudah berkembang dan memiliki kepengurusan di 17 provinsi. Ke depannya diharapkan di seluruh provinsi Indonesia sudah ada struktur dan pengurus DMDI. DMDI Sulawesi Barat, dipimpin Dr. M. Idris DP.