Majene, Kabar Baru Nusantara – Berkolaborasi dan bekerjasama dalam persoalan kesehatan sangatlah penting dan tidak dapat ditangani hanya satu profesi kesehatan, melainkan melibatkan berbagai profesi terutama persoalan stunting.
“Tidak ada satu profesi yang bisa menyelesaikan permasalahan stunting secara komplit, tentu melibatkan beberapa profesi,” sebut Sekda Majene Ardiansyah pada Diseminasi Hasil Surveilance Gizi Lintas Program Lintas Sektor di Aula BPMP Sulbar, Senin (26/12/2022).
Khusus di Kabupaten Majene lanjutnya, komitmen Bupati dan Wakil Bupati Majene bersama Dandim 1401 Majene yang telah dinobatkan sebagai bapak asu dari anak stunting di Majene.
“Ini adalah wujud kepedulian Sapta Marga yang merupakan pedoman TNI dalam membantu permasalahan yang dihadapi masyarakat termasuk permasalahan stunting,” ujar Ardiansyah.
Ia juga menyebut, bahwa Bupati dan Wakil Bupati Majene miliki visi Sumber Daya Manusia (SDM) unggul melalui beberapa indikator. “Salah satu indikatornya adalah, bagaimana kesehatan masyarakat Kabupaten Majene,” sebutnya.
Berbicara dan mengukur dari hasil stunting sambung Ardiansyah, adalah sebuah sistem jauh lebih besar karena berangkat sebelum nikah. “Apalagi kalau sudah nikah harus lebih menjaga sampai pada melahirkan seorang anak hingga lima tahun,” jelasnya.
Untuk itu, kesinambungan dalam upaya mewujudkan masyarakat Majene yang sehat menuju SDM unggul perlu aksi nyata dengan melakukan kegiatan pertemuan sejumlah pihak terkait.
Ada dua alat yang digunakan ukuran mengukur prevalensi stunting, yaitu e-PPGBM (elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) yang digunakan jajaran Dinas Kesehatan yang ada di Posyandu, dan SSGI (Studi Status Gizi Indonesia) merupakan survei berskala nasional yang dilakukan untuk mengetahui perkembangan status gizi balita,” terangnya.
Diseminasi dengan tema Optimalisasi Peran Multi Sektor dalam Percepatan Penurunan Stunting ini dihadiri Pimpinan OPD terkait dan undangan lainnya. (Is/Whd)