KBN,Com,Majene,Melihat Kondisi Terkini Kampung Nelayan di Dusun Salubulo Desa Tubo Kaecamatan Tubo.
Kabupaten Majene Sulawesi Barat.
jembatan yang menjadi tambatan nelayan di pesisir pantai barat Majene terlihat sangat miris dan kumu.
Laporan: Wahid.
Tidak terawat! Itu kesan pertama saat Kabarbarunusantara.com, melihat langsung kondisi jembatan Nelayan yang berlokasi di pinggir jalan poros Majene -Mamuju.”
“jembatan Nelayan yang sempat dikenal dengan spot foto saat sanset sore hari, di atas air laut dan sempat viral ini, kini jauh dari yang dibayangkan.
Minimnya perawatan kini
menyembabkan jembatan tersebut terlihat kumuh dan mencim bau yang tak sedap di sekitar jembatan. Toilet, dan Papan nama terlihat rusak, tembok, serta sampah-sampah berserakan oleh orang yang tidak bertangungjawab,membuat jembatan ini terlihat jorok dan kumuh dan tidak ada perhatian dari pihak yang berkompoten di daerah.
Tidak hanya itu, Jembatan penyeberangan yang terbuat dari rangkaian kayu ulin, tampak lapuk dan kropos akibat korosi air laut. Kondisi ini pun sangat mengkhawatirkan, mengingat warga yang tinggal di sekitar, maupun yang berkepentingan di situ masih menggunakan jembatan tersebut untuk penyebrangan ke P.Ambo Kec. Balabalakang Kabupaten Mamuju.Berdasarkan informasi yang didapatkan, bahwa masyarakat Desa Tubo pada umumnya banyak nelayan mereka melaut di P. Ambo.
Histori sejarah bahwa warga yang mendiami Balabalakang ada asli penduduk Tubo.Mendia mo banyak P.Di kepulauang Balabalakang,seperti Malaber,Ambo,sawakattan,lagudaan,dan Balabalakang.
Saharuddin sala satu warga Tubo, mengatakan rasa keperihatinannya terhadap kondisi jembatan kayu ulin tersebut.“ Iya kayu disitu sudah lapuk dan tiang penyangga jembatan banyak miring, kita mau keseberang sana juga perlu hati-hati, kalau kita orang tua ya tidak apa-apa karena kita tau, tetapi kalau anak- anak terpeleset dan luka, itu yang bahaya,” kata kepada KBM.com , Senin (27/05/2025) siang.
“Abd Hafid warga,dusun salubulo juga mengatakan, jembatan tambatan perahu nelayan menjadi tempat pembongkaran ikan jiga tempat puaran kebutuha para nelayan warga tubo,
Disamping juga menjadi tempat santai warga lokal pada sore hari,”.Kami minta agar ada perhatian Pemda untuk perbaikan jembatan sebagai tempat kami melakukan aktifitas untuk melaut.” harapnya.
‘ Nasri Kepala Desa Tubo,saat ditemui di kediamanya membenarkan bahwa kondisi jembatan tambatan Nelayan,
memang sudah rusak, apa lagi pembangunanya sejak tahun 2000, masih Bupati Darwis,yang merealisasikan, jadi sampai saat ini belum ada perbaikan dari pihak terkait.”jelas Nasri kepada media senin 27 Mei 2024.
Lebih jauh, Nasri menjelaskan untuk merenofasi jembatan diDusun Salubulo membutuhkan anggaran yang cukup besar,jika kami anggarkan melalui DD
hampir habis dari Dana Desa
(DD) desa Tubo dalam satu Tahun, dihitung hampir 1 M biaya perbaikan jbatan tersebut.
“Dirinya mengharapkan jika ada perhatian perintah Daerah,untuk membangun kembali jembatan di desa Tubo,” ujar Nasri.
Di katakan pula,membandingkan jembatan tersebut pada tempo dulu saat jembatan masih barunya, banyak pengunjung dan bahkan sempat viral sebagai destinasi wisata baru bagi warga Tubo dan sekitarnya, tetapi sekarang, kata Nasri justru berbanding terbalik.
Terkait dengan kondisi tersebut menyampaikan bahwa kurangnya perhatian sehingga aset daera ini terabaikan begitu saja” keluhnya.
Ia pun mengharapkan pemerintah melalui dinas terkaitnya bisa mengatasi masalah tersebut, agar masayarakat bisa nelayan di Salubulo bisa dengan nyaman keraktifitas. (**)