Menu

Mode Gelap
Sekertaris Distanakbud Hari Pertama Kerja Butuh Pendalaman

Daerah

Kepala DLHK Majene Sebut, Jembatan Menyerupai Jetty,Adalah Tambatan Perahu Nelayan

badge-check


					Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Majene, Inindria   (dok.Wid) Perbesar

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Majene, Inindria (dok.Wid)

MAJENE, || KBN. COM-Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) kabupaten Majene, Inindria kembali angkat bicara usai mengunjungi penggalian dan penimbungan yang berada di pesisir Kelurahan Baurung, Kecamatan Banggae, Majene, Sulbar.

Ia menyebut bahwa semua aktivitas yang dilakukan di Laut merupakan kewenangan penuh pemerintah Provinsi untuk mengeluarkan izin.

Warga Nelayan Sedan Berfoto Bersama Di Deaga Papaluangan Kopi, yang sempat di sebut Jembatan Jetty.

“Setelah kami konfirmasi ke provinsi dan kami menanyakan tingkat kewenangan kami dalam pengelolaan laut, ternyata memang kami tidak berkewenangan untuk pengelolaan laut,” ujar Inindria. Sabtu 10 Mei 2025.

Kendati demikian, DLHK Majene mengaku memiliki kewajiban untuk memantau karena berada di wilayah Kabupaten Majene.

Usai melakukan observasi bersama pihak Kelurahan dan menemui masyarakat setempat sampai melihat langsung lokasi, Kepala DLHK Majene menyimpulkan bahwa aktivitas tersebut merupakan pembuatan tambatan perahu (Kalor), Dengan Merupakan Anggaran Swadayaasyarakat Nelayan, ” jelasnya kepada Awak Media.

Hal itu diketahui setelah pihak DLHK bertanya langsung kepada masyarakat setempat, bahwa aktivitas di Kelurahan Baurung sifatnya hanya pembuatan tambatan perahu biasa disebut kalor.

“Jadi aktivitas disana itu tidak menggunakan uang negara melainkan sifatnya hanya untuk pembuatan tambatan perahu,” ungkap Inindria.

Ia menjelaskan, aktivitas itu tidak menggunakan uang negara. Artinya, pembangunan yang disebut sejumlah pihak menyerupai Jetty di pesisir Baurung bukan sebuah proyek.

Abd. Rahman Ketua RT. Lingkungan Baurung,Kel.Baurung Kec. Banggar Timur Bersama Tokoh Nelayan Dan Warga Nelayan Foto Bersama di Lokasi Papaluang Lopi, Sekaligus Tambatan Perahu Nelayan. Kisah 8/05/2025.

Timbunan tanah melintang diarah kiri menyerupai jetty dan melintang didepan, sifatnya hanya dijadikan pemecah ombak untuk mengamankan perahu nelayan,”

Perlu diketahui, sebelum tambatan perahu dibuat dilokasi tersebut, sudah 3 perahu nelayan hancur akibat hantaman ombak saat musim timur. Hal itu yang mendasari masyarakat melakukan swadaya untuk membuat tambatan perahu.

Bahkan, aktivitas tersebut juga pernah disambangi pihak DKP Provinsi dan melihat langsung lokasi pembangunan

Senada dengan Kepala Lingkungan (Kaling) Baurung saat ditemui dan dimintai klarifikasi justru pihaknya sangat merasa senang dengan adanya aktivitas disana dan dapat menjadi lokasi mengamankan perahu para nelayan.

“Ini semata-mata permintaan masyarakat karena selama ini kalau musim Timur besar ombak, bahkan kemarin ada beberapa hancur perahunya gara-gara ombak besar. Jadi sudah lama ini masyarakat minta supaya ada tempat kapal kalau musim timur,” pungkas Abdul Rahman, Kepala Lingkungan Baurung.**
(Wid/red)

 

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Bupati Majene Sambut Kedatangan Jamaah Haji Kloter 10: Penuh Rasa Syukur dan Bahagia

19 Juni 2025 - 06:14 WIB

Bupati Majene Sambut Kedatangan Jamaah Haji Kloter 10: Penuh Rasa Syukur dan Bahagia

19 Juni 2025 - 06:06 WIB

Tradisi Lestari,Generasi Hebat : Sekolah Lepa Lepa Student On Sandeq Dirangkaikan Lomba Tingkat SD SMP

17 Juni 2025 - 12:59 WIB

Begini Penjelasan ; Kabid Perencanaan RSUD Majene, Terkait Pemberitaan Pengadaan Alat Antrian Online

16 Juni 2025 - 13:33 WIB

Dinkes Tingkatkan Pelayanan Kesehatan, Mentoring EKTP.

15 Juni 2025 - 14:02 WIB

Trending di Daerah