MAJENE, || KBN. COM– Pemerintah Kabupaten Majene melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (BKKBN) Sulawesi Barat,kembali menggelar kegiatan Sosialisasi Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) Kampung KB dalam rangka upaya percepatan penurunan stunting Di Kabupaten Majene.
Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Pondopo Rujab Bupati, Sabtu (17/05/2025) ini diikuti oleh ratusan peserta yang merupakan Penyuluh KB, Kader Dashat, TP.PKK,Kepala OPD, Camat,Kades,Lurah
“Alhamdulillah baru kali ini saya liat sosialiasi yang dipadati oleh peserta. Antusias peserta ini patut kita apresiasi dan berharap semoga dengan kehadiran kita semua dapat menjadi jembatan bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi terkait Dapur Sehat Atasi Stunting”, kata Kepala BKKBN Sulbar Rezky Murwanto, S.Kom, MPH saat membuka Memberikan Sambutan tersebut.
Rezky Murwanto, menjelaskan, BKKBN sesuai dengan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 telah ditunjuk oleh Presiden RI menjadi ketua pelaksana percepatan penurunan stunting di Indonesia, telah mendesain salah satu bentuk kegiatan dalam upaya penurunan stunting dengan melakukan kombinasi intervensi spesifik dan sensitif berupa, pemberian makanan berasal dari bahan pangan lokal dengan mekanisme pemberdayaan masyarakat dalam bentuk kegiatan dapur sehat atasi stunting dengan lokasi prioritas kegiatan di kampung keluarga berkualitas/Kampung KB.” Salut apa yang lakukan DPPKB Majene,dengan mengelar Festival Pangan Lokal,dengan melibatkan TP. PKK, dalam mempercepat penurunan Stunting.” jelasnya.
“Dahsat diperlukan keberadaannya karena saat ini di Indonesia setidaknya adalah 8 juta balita yang tidak dapat tumbuh secara optimal, yang artinya satu dari tiga anak di Indonesia mengalami stunting”, jelasnya
Stunting sendiri disebabkan oleh faktor multidimensi diantaranya praktik pengasuhan yang tidak baik, terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan ANC-Antr Natal Care, Post Natal dan pembelajaran dini yang berkualitas, kurangnya akses ke makanan bergizi, kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi.
“Oleh sebab itu, saya berharap dengan adanya kegiatan dashat ini, selain akan terpenuhinya kebutuhan gizi anak stunting, ibu hamil dan ibu menyusui serta keluarga beresiko stunting juga diperolehnya pengetahuan dan keterampilan penyiapan program sehat dan bergizi berbasis sumber daya lokal”, tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dinas DPP & KB, Hj.Hasnawati, S. Sos, MM,mengatakan bahwa Dashat merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting termasuk diantaranya adalah calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, baduta/balita stunting terutama dari keluarga kurang mampu melalui pemanfaatan sumber daya lokal.
“Tujuannya untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat dalam mengentaskan stunting dengan memberikan edukasi dan pemahaman tentang pentingnya gizi seimbang. Kegiatan Festival makanan Lokal sangat bermanfaat untuk Ibu dan Anak.
” Berharap bahwa kegiatan dan program-program dalam rangka pencegahan stunting terus digalakkan. “ Harapan kami tentu launching DAHSAT ini tidak berhenti disini, kegiatan-kegiatan yang sudah ada lainnya tetap kita laksanakan,” kata Kadis DPPKB.
Selain itu, pencegahan dan penanggulangan stunting merupakan tugas bersama guna mencapai generasi Indonesia Emas di tahun 2045.
“ Semuanya perlu PR yang besar untuk menuju generasi Indonesia Emas di tahun 2045,” tuturnya.
Penulis ; Wahid