Majene,Kabarbarunusantara.Com-Bupati Majene Andi Achmad Syukri menyebutkan Majene berhasil menjadi penggerak pemulihan dunia. Hal itu disampaikan pada peringatan Hardiknas di lapangan pendopo rujab Bupati Majene.
Selama dua tahun terakhir, dunia pendidikan diperhadapkan pada sejumlah masalah yang harus dihadapi untuk terus konsisten dalam membangun mutu pendidikan yang lebih baik. Salah satu langkah dilakukan menghadirkan program Merdeka Belajar.
Kurikulum Merdeka Belajar, menjadi salah satu program yang dianggap efektif membantu para guru dan murid selama masa pandemi covid-19. Dan setelah melalui analisa serta pertimbangan program tersebut mampu menekan dampak hilangnya pembelajaran didunia pendidikan.
Bupati menyebutkan, kurikulum merdeka belajar telah diterapkan dan diimplementasikan di 140.000 satuan perangkat pendidikan diseluruh Indonesia.
“Itu menandakan, ratusan ribu generasi pelanjut Indonesia. Mampu menerapkan pemebelajaran dengan cara jauh lebih menyenangkan serta memerdekakan,” ungkap Andi Achmad Syukri.
Kini para murid tidak perlu khawatir dengan tes kelulusan sesuai penerapan benerapa tahun belakangan ini. Dan mana, seolah membuat para murid mendapatkan tekanan mental serta ada juga yang justru mengalami depresi.
“Asesmen nasional kini digunakan tidak bertujuan untuk menghukum guru atau murid. Selain hanya sebagai bahan refleksi agar guru terus terdorong untuk belajar,” ujar Bupati Majene.
Lanjut Bupati, Kepala sekolah sendiri juga dituntut untuk terus termotivasi untuk meningkatkan kualitas sekolah menjadi lebih inklusif dan bebas dari ancaman besar didunia pendidikan.
“Semangat sama pula sudah kita dengar dari seniman dan pelaku budaya. Kini mereka mulai bangkit dan berkarya lebih merdeka. Hal itu, berkat kegigihan semua pihak untuk melahirkan terobosan dalam pengabdian kebudayaan dan kanal budaya pertama di Indonesia,” lajutnya.
Semua perubahan positif yang telah diusung bersama. Tidak hanya dirasakan para orang tua, guru dan murid di Indonesia. Tetapi sudah digaungkan sampai ke negara-negara lain melalui presidensi Indonesia di Konferensi Tingkat Tinggi G20.
“Tahun ini kita membuktikan diri bahwa Majene sebagai kota Pendidikan di Sulbar. Kita tidak hanya lagi menjadi pengikut, tetapi pemimpin dari gerakan pemulihan dunia. Langkah hari ini, sudah semakin serentak, laju kita sudah semakin cepat. Sehingga kita tak memiliki alasan untuk berhenti bergerak dan bekerja secara kolaborasi,” jelasnya.
Tantangan kedepan masih akan jauh lebih besar. Kita akan pastikan tongkat komando terus kita pegang dan memimpin pemulihan bersama serta bergerak dalam menuntaskan program belajar.(whd)