Majene,Kabar Baru Nusantara-Kehadiran Maxim memang sangat diminati, karena selain layanan bagus, Maxim mobil atau motor ini dinilai memiliki tarif lebih murah.
Namun kehadiran kendaraan ber aplikasi ini justru mendapat penolakan pada sejumlah tukang ojek dan becak yang tergabung dalam Gerakan Ojek, Becak Kabupaten Majene Bersatu (GOBKMB).
Penolakan kehadiran Maxim itu, disampaikan saat GOBKMB menggelar aksi demo di depan halaman Kantor Bupati Majene, Selasa (05/09/2023).
Dalam aksinya, menolak kehadiran aplikasi berbayar kendaraan maxim yang saat ini beredar di Kabupaten Majene. “Kami meminta kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Majene untuk membantu permasalahan Maxim di Majene,” ungkap Sirajuddin seorang tukang ojek juga orator aksi.
Ia menilai, kehadiran Maxim sangat merugikan bagi tukang ojek dan becak. “Kita sudah susah mencari sesuap nasi untuk anak dan istri kita di rumah, kemana kita mau mengadu kalau bukan di Pemda Majene,” pintanya.
Diakui, pelayanan Maxim memang sangat bagus namun tidak berarti bila membawa penderitaan bagi para tukang ojek dan becak.
“Saya yakin Pemda Majene tidak tegah melihat penderitaan kami, itu sebabnya kami datang kesini untuk mengadu, karena kami menolak kehadiran Maxim,” paparnya.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Majene Muklis menyampaikan, Dishub Majene tidak berhak mengambil keputusan tentang hal permasalahan kehadiran maxim.
“Itu tergantung dari Pimpinan. Saat ini pak Bupati Majene, tidak ada ditempat,” singkatnya
“Dari pantau media,aksi demo menghadirkan ratusan tukang ojek untuk menolak kehadiran angkutan dengan mengunakan aflikasi online.Kehadiran Maxim selama ini bagi pera pengojek sangat merugikan bagi mereka,namun tuntutan zaman lah yang terus bergulir dengan dasar kemajuan tehnologi informasi untuk memudahkan pelayanan jasa angkutan.Aksi demo ini belum ada penjelasan dari pihak pemda.Kita tunggu saja,kebijakan apa yang harus di ambil Perintah.(Whd).