![](http://kabarbarunusantara.com/wp-content/uploads/2025/05/BKKBN-scaled.png")
MAJENE, || KBN.COM-Desa Tinambung Kecamatana Pamboang Kabupaten Majene, mencatatkan prestasi membanggakan dengan menerima sertifikat sebagai Desa/Kelurahan Terbaik di Provinsi Sulawesi Barat dalam Program Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) Tahun 2024.
Sertifikat ini diserahkan langsung oleh Kepala BPS Provinsi Sulawesi Barat, Tina Wahyufitri, S.Si., M.Si, berlangsung di Aula Kantor Desa Tinambung Jumat, 14 Februari 2025.
Program Desa Cantik merupakan inisiatif Badan Pusat Statistik (BPS) yang bertujuan meningkatkan literasi statistik dan mendorong penggunaan data dalam pengambilan kebijakan di tingkat desa.
Desa Tinambung berhasil meraih penghargaan ini berkat komitmen yang kuat dalam pengelolaan data desa secara akurat, transparan, dan terstruktur.
Acara penyerahan sertifikat dihadiri oleh Pj. Kepala Desa Tinambung, perangkat desa, serta Tim Pendata yang berpartisipasi dalam kegiatan statistik desa.
Pj.Kepala Desa Tinambung,Ahmad Saihu, SE, menyampaikan rasa syukur atas penghargaan yang diterima dan menegaskan pentingnya data statistik dalam pembangunan desa sebagai panduan untuk melaksanakan Program Pembangunan,baik dalam Bentuk fisik maupun nin fisik. ” ujarnya.
“Penghargaan ini adalah hasil kerja keras bersama seluruh perangkat desa, kader pendata, dan masyarakat. Kami percaya bahwa data adalah kunci utama dalam merencanakan pembangunan yang tepat sasaran.
Ucapan terima kasih kepada BPS Provinsi Sulawesi Barat atas bimbingan dan dukungannya dalam Pelaksanaan program desa Cantik. Semoga prestasi ini menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan publik berbasis data yang akurat dan
” terpercaya
” Selain penyerahan sertifikat, acara ini juga diisi dengan sesi diskusi bersama BPS tentang pentingnya keberlanjutan Program Desa Cantik dalam meningkatkan tata kelola data desa.
Dengan penghargaan ini, Desa Tinambung semakin berkomitmen untuk menjadikan data sebagai dasar dalam pengambilan keputusan dan perencanaan pembangunan yang inklusif, transparan, dan berkelanjutan.” tutur Ahmad Saihu. ***
