Kesehatan
MAJENE || KBN. COM-Banyak Persoalan Dalam Pelayanan kesehatan kepada Masyarakat Di RSUD Majene, Membuat Dari Lembaga Negara Legislatif Turun tangan denganafak di Pemberitaan Media, Komisi III DPRD Majene melakukan kunjungan kerja ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Majene pada Selasa, 11 Maret 2025.
Kunjungan ini dilakukan sebagai bentuk respons terhadap berbagai keluhan masyarakat terkait pelayanan kesehatan di RSUD Majene, baik yang disampaikan langsung maupun melalui media sosial.
Dalam kunjungan tersebut, Komisi III DPRD Majene menemukan sejumlah persoalan konkrit dan bersifat urgen yang harus ditangani dengan serius.
“Salah satu persoalan utama yang sangat menghambat pelayanan adalah stok ketersediaan obat-obatan seringkali tidak cukup untuk kebutuhan pasien. Baik pasien nginap maupun rawat jalan,” beber Basri Ibrahim, Wakil Ketua Komisi III DPRD Majene.
Mirisnya, kurangnya ketersediaan obat karenakan pihak penyedia tidak lagi merespon pihak rumah sakit ketika ingin memesan obat jika pesanan sebelumnya tidak terbayarkan.
Utang RSUD Majene kepada pihak penyedia obat tersebut disebabkan tingginya pasien rekomendasi yang belum dibayarkan oleh pemerintah Kabupaten Majene ke pihak rumah sakit dan beban itu terjadi sejak tahun 2022 sampai 2025.
“Ini mestinya pihak rumah sakit intens membangun komunikasi dengan pemerintah kabupaten untuk menutup seluruh utang pasien rekomendasi,” ujar Basri.
Selain itu, kondisi sarana dan prasarana RSUD Majene tersebut tidak dalam kondisi maksimal yang berdampak pada ketidak nyamanan pasien.
“Begitu juga pada tingkat kenyamanan pasien yang di hadapkan problem Ac atau kipas angin yang tidak dalam kondisi maksimal,” ungkap Basri.
Basri Ibrahim yang merupakan legislator PKB dari dapil IV itu sangat menyayangkan kondisi RSUD Majene saat ini yang tatakelolanya tidak secara proposonal,” Kesalnya
“Padahal, RSUD Majene ini sudah menerapkan Manajemen BLUD, mestinya hal-hal kecil seperti itu tdk perlu terjadi,” ucapnya
Penulis ; Wahid Halapir