Laporan : Redaksi
KBN,SPORT– Pemain Timnas Indonesia Dal Sejarah, Shayne Patyynama telah menepati janjinya kepada ayahnya untuk membela timnas indonesia, Namun Sayang ketika cita cita itu sudah tercapai ayah shayne Sudah pergi
“Ayah aku sudah menepati janjiku, aku sudah membela tanah kelahiranmu, aku merasa sangat bangga sekarang, dan kamu pasti ikut bangga melihat aku dari surga, “
“Ayah memiliki mimpi untuk membawa kami semua pulang ke Indonesia, sayangnya ayah pergi lebih dulu sebelum mimpi itu terwujud,”
“Sebelum pergi, ayah memintaku untuk bekerja keras, agar suatu saat nanti saya dapat membela Timnas Indonesia, tetapi ini sangat menyedihkan, ia tak bisa menyaksikan setiap langkah dan proses yang saya ambil untuk bermain di Negaranya, “
“Jika dia melihat ini, saya yakin itu akan menjadi yang terbaik. Tapi saya yakin, dia melihatnya dari atas. Itu akan membuat cerita indah bagi saya. Terutama karena ini negaranya.
“Hingga saat ini masih terdengar dengan jelas di telinga saya tentang begitu cerianya ayah saya bercerita tentang indahnya Indonesia, sekarang saya berhasil mewujudkan mimpinya untuk membela Negaranya,
“Saat saya pertama kali menginjakkan kaki di Indonesia, rasanya seperti sampai dirumah, perasaan saya campur aduk, saya kemudian melihat sekeliling dan menyadari bahwa saya telah datang dari jauh, saya tak bisa menahan air mata saya, “
” Tujuh tahun yang lalu adalah hari yang tidak akan pernah aku lupakan. Kami mendapat kabar bahwa kamu tidak bersama kami lagi. Saya kehilangan contoh saya, motivator saya dan penggemar terbesar saya. Kamu mengajari saya cara menjadi seorang pria, kamu menunjukkan kepada saya bagaimana menjadi seorang ayah sejati bagi sebuah keluarga. Aku tidak akan pernah melupakan pembicaraan tanpa akhir, pelajaran hidup dan lelucon konyol yang kau buat. Aku masih memikirkanmu setiap hari dan aku akan melakukannya seumur hidupku.
“Aku akan memastikan anak-anakku tahu tentang kakek mereka dan kau akan hidup melalui aku. Kau selalu memintaku mengejar mimpiku, meski terkadang kelihatannya sulit. Itulah yang membuat saya terus maju dan membawa saya ke tempat saya sekarang. (**)