![](http://kabarbarunusantara.com/wp-content/uploads/2025/05/BKKBN-scaled.png")
KBN, COM || MAJENE – Bupati Majene Andi Achmad Syukri Tammalele, kembali menerima kunjungan resmi dari petinggi Universitas Negeri Sulawesi Barat (Unsulbar) dalam hal pengembangan kampus negeri pertama di Sulawesi Barat.
Kunjungan kerja ini dipimpin langsung Rektor Unsulbar, Prof. Dr. Muhammad Abdy, S.Si., M.Si., Ph.D yang diterima oleh Bupati Majene Andi Achmad Syukri Tammalele di ruang kerjanya, Kamis, 6/3/2025.
Andi Achmad Syukri Tammalele menyampaikan bahwa pertemuan dengan pihak Unsulbar merupakan langkah penting dalam hal pengembangan kampus kebanggaan masyarakat Sulbar.
Dalam pertemuan itu, beragam hal yang menjadi strong poin penting yang patut menjadi perhatian utama diantaranya pengembangan kawasan areal lahan kampus, perbaikan infrastruktur jalan menuju kampus serta persiapan kampus yang tahun ini membuka fakultas kedokteran.
“Saat ini lahan Kampus Unsulbar baru mencapai sekitar 30 hektare. Untuk prospek jangka panjang maka kawasan areal lahan disana harus ditata dengan baik. Hal yang pasti, saya selaku kepala daerah tentu memberikan support kepada Kampus Unsulbar sebagai manifestasi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul dimasa depan,” ungkap AST sapaan akrab Bupati Majene.
Unsulbar baru mencapai sekitar 30 hektare. Untuk prospek jangka panjang maka kawasan areal lahan disana harus ditata dengan baik. Hal yang pasti, saya selaku kepala daerah tentu memberikan support kepada Kampus Unsulbar sebagai manifestasi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul dimasa depan,”ungkap AST sapaan akrab Bupati Majene.
Kabar baik bagi masyarakat Sulbar kata dia, karena pihak Kampus Unsulbar tahun ini telah mebuka Program Studi Kedokteran dan Kedokteran Profesi dibawah Fakultas Kesehatan.
“Kita berharap keberadaan kampus Negeri di Majene, khususnya Unsulbar yang terus melakukan gebrakan pengembangan fakultas kedokteran mampu mencetak dokter-dokter daerah sehingga kedepan tak ada lagi pusat layanan kesehatan seperti puskesma, RS harus kekurangan dokter,” kunci AST.**
(Aco/R)
